"Takbir Keliling Kampung oleh Pemuda Weda: Perpisahan dengan Ramadhan"

Malam takbiran adalah malam yang penuh dengan kebahagiaan dan harapan. Di malam ini, umat Islam di seluruh dunia merayakan datangnya hari raya Idul Fitri setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadhan. Di Kampung Weda, tradisi takbir keliling kampung menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan rasa syukur dan kegembiraan atas selesainya ibadah puasa. Pemuda-pemudi kampung berperan aktif dalam melaksanakan tradisi ini, menjadikan malam takbiran sebagai momen yang tak terlupakan.

Tradisi takbir keliling kampung di Weda dimulai setelah shalat Isya pada malam 1 Syawal. Pemuda-pemudi yang telah mempersiapkan diri dengan baik, mengenakan pakaian terbaik mereka, berkumpul di masjid untuk mendengarkan tausiah singkat sebelum dilepas oleh Bupati Halmahera Tengah Ikram Malan Sangadji.

Ketika rombongan pemuda Weda mulai bergerak, suara takbir yang menggema di malam yang tenang menjadi tanda bahwa bulan Ramadhan telah berakhir. "Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd," teriakan takbir ini menggema di seluruh penjuru kampung, mengundang warga untuk ikut merasakan kebahagiaan yang meliputi malam tersebut. Tak hanya pemuda, anak-anak dan orang tua pun turut serta, menjadikan suasana semakin meriah.

Perjalanan takbir keliling kampung bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga. Di sepanjang jalan, mereka saling menyapa dan berbagi cerita, mengenang momen-momen indah selama bulan Ramadhan. Ada yang mengingatkan tentang pentingnya menjaga ukhuwah dan saling membantu, ada pula yang berbagi pengalaman berpuasa dan beribadah. Semua ini menambah kehangatan dan kebersamaan di malam yang penuh berkah ini.

Di setiap sudut kampung, warga menyambut rombongan takbir dengan antusias. Beberapa dari mereka menyalakan petasan dan kembang api, menambah semarak suasana. Tak jarang, warga juga menyediakan makanan dan minuman untuk para pemuda yang berkeliling. Ini adalah bentuk penghormatan dan rasa syukur atas datangnya hari raya. Momen ini menjadi kesempatan bagi semua untuk saling berbagi dan merayakan kebersamaan.

Malam takbiran di Weda juga menjadi saat refleksi bagi setiap individu. Setelah sebulan berpuasa, banyak pelajaran berharga yang bisa diambil. Kesabaran, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama menjadi nilai-nilai yang semakin menguatkan ikatan antarwarga. Dalam takbir yang dikumandangkan, tersimpan harapan agar semua amal ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT.

Ketika malam semakin larut, rombongan pemuda Weda kembali ke masjid untuk menutup acara dengan doa bersama. Saifullah M. Yamin selaku ketua Pnu Were mengatan "Kami bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk menjalani ibadah puasa dan berharap agar di tahun-tahun mendatang, mereka dapat kembali merayakan bulan suci ini dengan lebih baik. Malam takbiran bukan hanya sekadar perpisahan dengan bulan Ramadhan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat tali persaudaraan dan meningkatkan keimanan" ucapt Ipul.

"Harapannya di hari hari besar islam kedepan. Pemerintah daerah bisa mensuport agar bisa dirayakan dengan meriah dan penuh Hikmah" tutup Ipul.

Dengan berakhirnya malam takbiran, pemuda Weda telah berhasil melewati satu tradisi yang penuh makna. Mereka tidak hanya merayakan hari kemenangan, tetapi juga meneguhkan komitmen untuk terus menjaga nilai-nilai yang telah diajarkan selama bulan Ramadhan. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk selalu mengagungkan nama Allah dan merayakan kebersamaan dalam setiap momen kehidupan.


Editor: Mr.chulleyevo

0 Komentar

Ads